Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Gelar Sarasehan Wastra Diikuti 120 Peserta dari berbagai lintas sektor.

oleh -19 Dilihat

Sarasahan menghadirkan 2 (dua) orang narasumber, yakni Prof. Dr. Sarwit Sarwono, M.Hum. (Akademisi Universitas Bengkulu), Wignyo Rahadi (Founder Tenun Gaya & Staf Ahli Dewan Kerajinan Nasional).

Dalam paparannya, Prof. Sarwit menyampaikan bahwa wastra merupakan ekspresi visual budaya dan dapat menjadi instrumen diplomasi kultural daerah. Narasi dari setiap motif merupakan aspek yang penting untuk mengkomunikasikan nilai dan filosofi yang terkandung dibaliknya.

Sementara itu, Wignyo Rahadi menekankan pentingnya membangun ekosistem fesyen berbasis wastra yang menggabungkan narasi budaya, filosofi lokal, dan pendekatan desain kontemporer, serta perlunya strategi hilirisasi dan regenerasi.

Sebelumnya, selama 14 hari, 30 peserta inkubasi yang terdiri atas 15 peserta kelas desain fesyen dan 15 peserta kelas produksi mengikuti pelatihan intensif bersama para mentor dari Indonesia Fashion Chamber, yaitu Wignyo Rahadi, Yufie Kartaatmaja, Elfi Lila, David Kurniawan, dan Made Weda Githa.

Seluruh peserta belajar mengolah inspirasi budaya lokal menjadi konsep desain, membuat ilustrasi fesyen, menciptakan pola, serta memproduksi busana siap pakai dengan teknik jahit yang baik dan detail.

Proses pembelajaran ini menghasilkan koleksi akhir sebanyak 15 busana siap pakai bertema “Bencoolen Rendezvous”, yang ditampilkan pada acara Sarasehan Wastra Bengkulu 2025 melalui fashion show dan Wall of Journey yang menampilkan perjalanan kreativitas peserta dari sketsa awal hingga karya akhir.

Koleksi ini menggambarkan eksplorasi terhadap kekayaan wastra khas Bengkulu dengan pendekatan desain yang lebih inklusif. Melalui kegiatan ini, KPWB1 Bengkulu berharap warisan wastra Bengkulu seperti Batik Besurek, Tenun Bumpak, Batik Tando Pusako, Batik Sekundang, dan Batik Sungai Lemau dapat semakin dikenal luas, dikembangkan dengan desain yang relevan, dan menjadi kekuatan ekonomi lokal yang berkelanjutan. *** Rls. ( Budi. R )