Lebih lanjut, ia menyerukan agar seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah, lembaga adat, gereja, pemuda, dan seluruh elemen Masyarakat, turut menjadi mitra yang kritis dan konstruktif bagi Satgas Damai Cartenz. Kolaborasi ini, katanya, penting untuk memastikan setiap langkah penegakan hukum tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia dan martabat orang asli Papua.
“Keamanan di Papua tidak boleh hanya dimaknai sebagai ketiadaan konflik, tetapi sebagai hadirnya rasa aman, adil, dan damai dalam kehidupan sosial masyarakat,” tegas Apner.
Ia menambahkan, dengan sinergi antara pendekatan keamanan dan kemanusiaan, Papua akan menjadi ruang yang kondusif bagi dialog, pembangunan, dan masa depan yang lebih baik bagi seluruh warga, khususnya orang asli Papua.
“Kami berharap kehadiran Satgas Damai Cartenz dapat menghadirkan rasa aman sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap negara,” pungkasnya. *** rls. Budi. R