“Kami hadir tidak hanya untuk penelitian, tetapi juga memberikan rekomendasi berbasis evidence solution agar kebijakan yang lahir sesuai kondisi lapangan. Tim di Bengkulu Utara akan bekerja di 56 desa selama empat bulan dengan fokus pada pemetaan potensi ekonomi masyarakat transmigran,” jelasnya.
Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mulyadi menegaskan, keterlibatan mahasiswa menjadi energi baru bagi pengembangan kawasan transmigrasi.
“Transmigrasi bukan sekadar memindahkan penduduk, tapi membangun pusat pertumbuhan baru. Kehadiran mahasiswa dengan riset dan gagasan segar akan mempercepat kemandirian kawasan transmigrasi,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, berharap kegiatan ini tidak hanya memberi pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami berharap ekspedisi ini melahirkan solusi yang bisa langsung dirasakan oleh warga transmigran,” ujarnya. *** Rls. Budi. R