“Kita akan bersurat ke Presiden untuk mempercepat komitmen antara PGE dan PLN agar proyek ini segera terealisasi. Saat ini, tantangannya ada di PLN,” tegas Helmi.
Tak berhenti di meja rapat, Gubernur juga berencana melakukan koordinasi langsung ke pusat.
“Saya akan ke Jakarta secepatnya. Kalau semua pihak solid dan hambatan teknis dapat diurai, kita berharap proyek ini bisa berjalan lebih awal dari target. Syukur-syukur bisa mulai beroperasi di 2026,” tambahnya dengan penuh optimisme.
Lebih lanjut, Helmi menuturkan bahwa Presiden RI sendiri telah memberikan perhatian khusus terhadap transisi energi nasional, termasuk pengembangan energi panas bumi sebagai alternatif pengganti batu bara.
“Presiden sudah mengintervensi langsung isu transisi energi. Apalagi PT PGE telah mendapat tambahan investasi dari Danantara. Ini angin segar. Saya yakin prosesnya bisa lebih cepat,” tutupnya.
Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi lintas sektor, cahaya dari perut bumi Hululais diharapkan segera menerangi Bengkulu—mewujudkan energi berkelanjutan dan masa depan yang lebih hijau. *** Rls. ( Budi. )