Inkubasi Fesyen Wastra Bengkulu 2025: Mendorong UMKM Wastra Bengkulu Naik Kelas dan Mendunia.

oleh -82 Dilihat

Bengkulu – eksisberita.com

Bengkulu, dengan kekayaan budaya khas dan autentiknya, terus memperkenalkan wastra tradisional yang penuh makna, seperti Kain Besurek. Selain Besurek, Bengkulu juga dikenal dengan wastra lainnya, seperti Tenun Bumpak dari Seluma, Batik Tando Pusako dari Mukomuko, Batik Sekundang dari Bengkulu Selatan, dan Batik Sungai Lemau dari Bengkulu Tengah. Keberagaman motif dan teknik ini mencerminkan kekayaan budaya Provinsi Bengkulu.

Untuk memastikan wastra unggulan Bengkulu dapat bersaing di pasar nasional dan internasional, UMKM di sektor wastra perlu melakukan inovasi dalam desain, teknik produksi, dan kualitas produk. Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM tersebut, Bank Indonesia hadir dengan framework kebijakan pengembangan UMKM yang terdiri dari tiga pilar utama: Penguatan Korporatisasi, Peningkatan Kapasitas, dan Akses Pembiayaan.

Melalui pilar peningkatan kapasitas, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu menginisiasi program Inkubasi Fesyen Wastra Bengkulu 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UMKM wastra agar tetap relevan dalam dinamika pasar fesyen yang terus berkembang.

Program Inkubasi Fesyen Wastra Bengkulu 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari, mulai tanggal 15 hingga 28 Juli 2025, bertempat di SMKN 5 Kota Bengkulu. Sebanyak 30 peserta terpilih setelah melalui open recruitment yang berlangsung dari 27 Juni hingga 10 Juli 2025. Program ini dibagi menjadi dua kelas, yakni kelas desain fesyen dan kelas produksi fesyen, masing-masing dengan 15 peserta.

Selama proses inkubasi, para peserta akan mendapatkan pendampingan intensif dari para mentor profesional. Mereka akan berkolaborasi lintas kelas untuk mengolah wastra Bengkulu menjadi produk fesyen modern yang berdaya saing tinggi namun tetap menghargai nilai budaya. Para mentor yang terlibat dalam program ini antara lain, Bapak Wignyo Rahadi, Ibu Yufie Kartaatmaja, Ibu Elfi Lila, Bapak David Kurniawan, dan Bapak Made Weda Githa dari Indonesia Fashion Chamber (IFC).